Penulisan Berita

Pentingnya Rencana Peliputan

Menulis berita sebenarnya bukan hal yang sulit. Namun para reporter pemula di surat kabar sering harus duduk berjam-jam untuk membuat sebuah berita sepanjang empat hingga lima paragraf. Mereka umumnya mengaku bingung ketika pulang dari lapangan dengan membawa banyak sekali informasi.

“Mana yang lebih dulu harus ditulis?”  begitu mereka bertanya.

Kalau saya menghadapi reporter dengan pertanyaan seperti itu, saya justru akan balik bertanya kepadanya: “Lho, sebenarnya kamu ingin menulis berita apa?”

Mengapa saya balik bertanya seperti itu? Karena, bila ada seorang reporter bingung tentang apa yang akan dia tulis sepulang dari lapangan, berarti dia tidak menjalankan prosedur kerja dengan baik. Artinya, dia tidak memliki perencanaan yang baik sebelum melakukan peliputan.

Pembuatan Wishlist

Rencana peliputan merupakan tahap sangat penting bagi seorang reporter untuk melakukan peliputan dan penulisan berita. Dengan perencanaan yang baik, kegiatan peliputan bisa dilakukan secara efisien dan efektif. Untuk selanjutnya penulisan laporan (berita) pun bisa dilakukan dengan cepat.

Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam rencana peliputan yaitu membuat wishlist. Wishlist adalah daftar tentang apa yang akan kita liput (angle berita), siapa yang akan kita wawancarai (sides atau pihak yang berkompeten), pertanyaan apa yang akan kita ajukan (questions), serta hal-hal lain yang mendukung laporan kita nanti  seperti foto untuk media cetak atau gambar video untuk berita tv, grafik dll.

Ketika akan meliput berita tentang keputusan pemerintah menaikkan harga BBM misalnya, dalam wishlist kita tentukan dulu angle berita kita. Misalnya, anglenya: Mengapa pemerintah menaikkan harga BBM?

Berdasar angle itu kita tentukan sides (pihak yang akan kita wawancarai), questions (pertanyaan yang akan kita ajukan), foto atau ilustrasi yang akan jadikan ilustrasi berita (untuk berita media cetak) atau gambar video yang akan kita ambil (untuk berita tv). Selain itu, kita bisa perkirakan apakah kita memerlukan gambar grafik untuk menggambarkan data-data yang kita peroleh nanti.

Berikut ini contoh wishlist sederhana untuk meliput keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.

Angle     : Mengapa pemerintah menaikkan harga BBM?

Sides 1   : Menteri ESDM (Pihak yang bertanggung jawab)

Question: 1. Apa alasan pemerintah menaikkan harga BBM?

2. Apakah sudah dipikirkan dampaknya bagi masyarakat?

Sides 2    :  Masyarakat pengguna BBM (Pihak yang menjadi korban atau terkena dampak langsung kenaikan harga BBM)

Question : 1. Apa tanggapan Anda terhadap keputusan pemerintah menaikkan harga BBM?

Sides 3     :  Yayasan Lembaga Konsumen atau Pengamat ekonomi

Question  :  Apakah alasan pemerintah untuk menaikkan harga BBM  cukup rasional? Apakah tidak ada kebijakan lain yang lebih tepat untuk saat ini?

Untuk berita media cetak, tentu perlu dipikirkan foto apa yang akan dipasang untuk melengkapi laporan yang akan ditulis nanti. Sedangkan untuk berita TV sangatlah penting dipikirkan gambar video yang akan diambil dari lapangan.

Berita TV

Mengingat TV sebagai media audio visual, gambar menempati posisi sangat penting, karena itu dalam merencanakan liputan sekuens-sekuens gambar yang akan diambil harus disusun secara khusus.

Dalam kasus kenaikan harga BBM misalnya bisa diperkirakan gambar-gambar yang dibutuhkan, seperti sekuens warga yang mengantre BBM di SPBU pada malam menjelang kenaikan harga, kesibukan para petugas SPBU, para pengendara motor atau mobil yang antre, para narasumber dll. Juga perlu direncanakan misalnya, apakah Reporter perlu melakukan stand up yaitu menyampaikan laporan dengan berdiri di depan kamera untuk memberi aksentuasi tertentu dalam paket berita yang akan dibuat.

Nah, dengan berbekal wishlist seperti itu, maka seorang reporter tidak akan bingung ketika berada di lapangan. Dia akan bisa lebih efisien bekerja, mencari narasumber, melakukan wawancara, mengambil foto atau gambar video di lapangan dsb. Selanjutnya, begitu sampai di kantor, ia juga akan dengan mudah menulis laporan atau berita sesuai angle yang sudah ditentukan.

Baca Artikel Terkait:

- Bagaimana Menentukan Nilai Berita

- Bagaimana Menulis Feature

- Etika Jurnalistik di Era Kebebasan Pers

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

PELATIHAN BULAN MEI 2017

BUKU BUKU MENARIK

The Art of Fact by Kevin Kerrane

True Stories: A Century of Literary Journalism by Norman Sims