About Us

Ingin Menjadi Penulis Andal atau Wartawan Profesional?

Mengapa tidak? Era Reformasi saat ini memberi ruang sangat besar bagi aktivitas jurnalistik dan tulis menulis.

Melalui internet Anda  bisa dengan mudah membuat blog atau website dan menulis apapun yang Anda suka dan inginkan. Bukan sekadar untuk menyalurkan hobi, namun juga untuk memperoleh penghasilan besar.

Fakta yang lain? Saat ini ada lebih dari seribu lembaga media cetak, seperti koran, majalah, dan tabloid di Indonesia yang siap menampung tulisan-tulisan Anda. Anda juga juga bisa  menjadi reporter berbagai institusi media tersebut.

Stasiun Tv baik siaran nasional maupun lokal yang jumlahnya mencapai puluhan di berbagai penjuru tanah air sangat membutuhkan tenaga-tenaga muda profesional untuk menjadi reporter, presenter, ataupun produser.

Masih ragu meniti karir sebagai penulis atau jurnalis? Khawatir tidak mampu menulis?

Graha Media School siap mewujudkan mimpi Anda, menjadi penulis artikel surat kabar, majalah, blog atau website,  ataupun reporter dan presenter berita televisi.

Daftar segera dalam sesi-sesi pelatihan yang kami selenggarakan. Lihat  JADWAL PELATIHAN.

_________________________

Graha Media School dibangun oleh sejumlah wartawan senior yang berpengalaman di media cetak dan televisi selama belasan tahun.

Graha Media School  bertujuan turut memberi kontribusi pada pengembangan sumber daya manusia di bidang pers dan penyiaran di tanah air, dengan menyelenggarakan pelatihan penulisan dan jurnalistik bagi kalangan jurnalis media cetak dan televisi, dan masyarakat umum – termasuk para mahasiswa dan pelajar – yang berminat mengembangkan bakat dan kemampuan di bidang tulis menulis dan jurnalistik.

TIM Graha Media School

IRFAN HASAN

Irfan Hasan

Irfan Hasan memulai karir jurnalistik sebagai reporter pada sebuah majalah ekonomi diJakartatahun 1989. Kemudian bergabung dengan redaksi sebuah koran, menjadi reporter dan akhirnya sebagai redaktur bidang  ekonomi. Sebelum bekerja di televisi, Irfan Hasan adalah redaktur pelaksana sebuah majalah ekonomi.

Karirnya di dunia pemberitaan televisi, dimulai sejak tahun 1994, berjenjang dari reporter, asisten redaktur, redaktur, hingga menjadi produser senior. Beragam penugasan dalam dan luar negeri dilakukannya selama bekerja di pemberitaan televisi. Penugasannya tidak terbatas pada masalah peliputan semata, namun juga dalam masalah peningkatan kemampuan dan peltihan jurnalistik para koresponden maupun reporter dan penyiar baru.

Keahliannya di jurnalistik televisi terutama di bidang produksi program, mulai dari perencanaan, penulisan, produksi hingga penayangan program-program feature televisi, dan tayangan yang bersifat inspiratif maupun yang bersifat analitis.

 

WINARTO

Winarto

Selama 17 tahun, sejak 1994  bekerja di RCTI, Jakarta. Sebelumnya, selama 5 tahun menjadi wartawan sebuah surat kabar di Semarang, Jawa Tengah. Sejak SMA Winarto sudah mulai menulis untuk suratkabar dan majalah. Karirnya sebagai jurnalis media cetak diawali dengan menjadi reporter, asisten redaktur hingga redaktur senior.

Di televisi posisi terakhirnya adalah sebagai senior news producer. Sebelumnya sebagai Regional Asignment Coordinator, penyandang gelar Master of Sociology, Universitas Indonesia ini, juga berpengalaman menangani perekrutan koresponden di berbagai daerah diIndonesia, memberikan pelatihan-pelatihan, dan mengendalikan tugas-tugas peliputan sehari-hari mereka.

Sebagai jurnalis Winarto melakukan tugas-tugas peliputan baik di dalam maupun luar negeri. Ketertarikannya terutama pada perancangan dan peliputan film dokumenter. Selama tiga bulan pada tahun 2004, Winarto berkesempatan mengikuti pelatihan pembuatan film dokumenter di Tokyo, Jepang, yang diselenggarakan NHK Communications Training Institute.

Di tengah kesibukannya sebagai jurnalis, Winarto juga sebagai pengajar tidak tetap di sebuah perguruan tinggi swasta, juga sering diundang sebagai narasumber sejumlah seminar dan pelatihan jurnalistik. Selain itu juga menulis artikel di suratkabar dan blog

SYAFRI MUNARDI (ARDI)

Syafrie Munardi (Ardi)

Syafri Munardi (Ardi) adalah seorang kamerawan senior dengan segudang pengalaman dan penghargaan. Bergabung dengan divisi pemberitaan RCTI selama 20 tahun, mulai tahun 1989 hingga 2009. Sebelumnya, setamat Akademi Sinematografi IKJ-LPKJ,Jakarta, tahun 1978, Ardi terlibat dalam produksi sejumlah film cerita dan dokumenter. Di antaranya film cerita “Inem Pelayan Sexy II dan III”, “Janur Kuning” dan “Senja di Pulau Putih”.

Sejumlah penghargaan diraihnya melalui beberapa karya film dokumenter yang dibuatnya. Antara lain penghargaan Piala Vidia Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1980 atas karyanya “Kesaksian Karang Mulus”. Pada tahun 1982, ia kembali meraih Piala Vidia FFI atas karyanya “Langkah-langkah Bipik IV”. Sedangkan karya dokumenternya “Taman Nasional Wasur, Papua” meraih piala Vidia FFI 1997.

Selain berpengalaman sebagai kamerawan, Ardi juga seorang fotografer andal. Sejumlah pameran fotografi pernah diikutinya antara lain Pameran Tunggal Road Show RCTI, di Makassar, tahun 2000, di Surabaya tahun 2001, Semarang tahun 2002. Pada tahun 2003 mengikiuti pameran foto bersama di Paris Expo, Perancis.

Karya-karya fotonya juga telah diterbitkan menjadi buku. Yaitu buku “Istana-istana Kepresidenan di Indonesia”, 2010 dan “Kelenteng Kuno di Indonesia”, 2011.

 

RAHMAT  MULIA NASUTION

R Mulia Nasution

Rahmat Mulia Nasution lahir di Padang, Sumatera Barat, 1964. Sarjana Sastra Universitas Sumatera Utara (USU) Medan ini mengawali karir jurnalistiknya di surat kabar dan majalah Grup Waspada, Medan. Selama empat tahun di Grup Waspada, kemudian berpindah ke beberapa penerbitan antara lain majalah berita Editor, Jakarta, Surat Kabar Mimbar Umum, Majalah Ekonomi Prospek dan The Jakarta Post.

Mulai tahun 1994 bergabung dengan RCTI hingga tahun 2000 sebagai Koordinator Peliputan Daerah.  Mulai tahun 2002 hingga 2011 bergabung dengan Trans TV sebagai produser dan eksekutif produser sejumlah program andalan yaitu  Jelang Siang,  Jelang Sore, Buka Mata, Kejamnya Dunia, Sisi Lain, Reportase Malam,  Jika Aku Menjadi, Bosan Jadi Pegawai, Hidup Ini Indah, dan Kultum Demi Masa.

Sejak Pebruari 2011,  bekerja sebagai praktisi kreatif audio-visual untuk membangun tv  berjaringan Sakti TV Network di Jawa Timur sebagai Deputy of Operational Division Head.

Prestasi yang pernah diraihnya antara lain sebagai Sutradara Dokumenter Terbaik dalam FSI (Festival Sinetron Indonesia)  tahun 1997 melalui karyanya “Tragedi Kecelakaan Pesawat Garuda 512”.  Ia juga memenangkan beberapa lomba penulisan cerpen.

Sebagai alumnus Fakultas Satra USU, Mulia Nasution juga aktif dalam kegiatan satra. Novelnya,  Sebuah Dunia yang Hilang dimuat bersambung selama 3 bulan di Surat Kabar Waspada ( 1987 ), Sayap-sayap Cinta dimuat bersambung juga 3 bulan di  Surat Kabar Mimbar Umum  ( 1990 ). Kumpulan Puisinya, Luka di Atas Bus Kota  ia bacakan di  Taman Budaya Medan ( 1985), sedangkan kumpulan puisi Gerak Berjiwa dibacakan di  Taman Budaya Sumatera Utara ( 1994 ). Ia salah satu penyair yang diundang baca puisi dalam pertemuan sastra Puisi Indonesia ‘ 87 di Taman Ismail Marzuki Jakarta.  Novel terbarunya, Rahasia Tondi Ayahku  terbit tahun 2012.

Untuk berkomunikasi  dengan Mulia, dapat melalui email: rmnasution@yahoo.com, facebook: rahmat mulia nasution, atau akun twitter: rmulianasution.

 

 

 

 

Hubungi Kami

 

 

 

 

Gedung Wisma Sejahtera Lt. IV – 403A

Jl. Jenderal S Parman Kav.  75  Jakarta 11410

Email:   grahamediaschool@gmail.com

 

 

 


 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

PELATIHAN BULAN MEI 2017

BUKU BUKU MENARIK

The Art of Fact by Kevin Kerrane

True Stories: A Century of Literary Journalism by Norman Sims